Beberapa waktu belakangan, CPO atau minyak sawit mentah tengah menjadi perhatian publik. Hal tersebut dikarenakan harga minyak goreng yang mengalami lonjakan sejak Oktober 2021 silam. Tak hanya itu, pasokannya juga sangat sulit untuk didapatkan.
Banyak yang mengira bahwa salah satu penyebab kenaikan harga minyak goreng adalah karena naik turnnya harga komoditas sawit dikendalikan oleh bursa di negeri Jiran, yakni Bursa Malaysia Derivates (BMD).
Ditambah lagi, harga minyak sawit di Indonesia juga mengacu pada bursa komoditas di Rotterdam, Belanda. Banyak perkebunan kelapa sawit di Indonesia juga ternyata dimiliki oleh perusahaan asal Malaysia dan Singapura.
Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang paling popular di dunia. Karakteristik serta kandungan gizinya memungkinkan untuk diolah menjadi berbagai jenis produk turunan yang mendukung kehidupan sehari-hari masyarakat dunia.
Selain digunakan untuk menggoreng, minyak kelapa sawit juga digunakan dalam berbagai produk makanan dan rumah tangga, mulai dari biscuit, cokelat, es krim, hingga sabun, kosmetik, serta bahan bakar nabati.
Lalu, negara mana sajakah penghasil sawit terbesar di dunia? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
1. Indonesia
Dilihat dari data Indexmundi.com, Indonesia didapuk sebagai negara penghasil CPO terbesar seantero dunia. Tahun lalu, produksi sawit Indonesia mencapai 44,5 juta ton. Produksi sebesar itu dihasilkan dari perkebunan yang luasnya mencapai 15,1 juta ha. Kementerian Pertanian mencatat, luas areal perkebunan sawit tersebut meningkat dibandingkan tahun 2020 yang hanya seluas 14,9 juta ha.
Tahun 2018, luas perkebunan sawit Indonesia sebesar 14,3 juta hektar dan bertambah menjadi 14,5 juta hektar di tahun 2019. BPS juga mencatat, terdapat penambahan luas perkebunan sawit di tahun 2020 menjadi 14,8 juta hektar. Jika merujuk pada data, baik Kementan ataupun BPS, dari tahun 2019 ke 2020 ada penambahan luas lahan kebun sawit.
Padahal, sejak September 2018, pemerintah telah mengeluarkan aturan berupa Inpers No. 8 Tahun 2028 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit Serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit.
2. Malaysia
Posisi ke dua penghasil minyak sawit terbesar di dunia diduduki oleh negeri Jiran. Berdasarkan data Index mundi.com tahun 2021, produksi minyak sawit Malaysia diperkirakan mencapai 18,7 juta ton. Luas perkebunan sawit di Malaysia mencapai 5, 35 juta hektar. Akan tetapi, meskipun memiliki jumlah yang cukup tinggi, angka rata-rata pertumbuhan produksi Malaysia cukup rendah, yakni 0,96% per tahunnya.
3. Thailand
Negeri Gajah Putih ini berada di urutan ketiga sebagai negara penghasil CPO terbesar di dunia. Minyak sawit yang diproduksi Thailand mencapai 3,12 juta ton. Angka tersebut memang terlihat sangat jauh jika dibandingkan dengan Indonesia dan Malaysia. Namun hal tersebut terasa wajar, karena luas lahan sawitnya juga tak seberapa, hanya 810 hektar. Rata-rata pertumbuhan produksinya juga diketahui lebih tinggi dari Malaysia, yakni mencapai 3,45%.
4. Kolombia
Negara di Amerika Latin ini berada di urutan ke empat sebagai penghasil CPO terbesar di dunia. Kolombia merupakan satu-satunya negara di Amerika Latin yang berhasil memproduksi minyak sawit dalam jumlah yang besar. Produksi CPO di Kolombia mencapai 1,65 juta ton dari luas lahan sawit yang hanya sekitar 260 ribuan hektar. Rata-rata pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit di negara ini juga cukup tinggi mencapai 3,38%.
5. Nigeria
Negara di Benua Hitam ini tercatat menghasilkan CPO sebesar 1,4 juta ton. Tingkat produktivitas Nigeria juga sepertinya sangat rendah, karena sebenarnya mereka memiliki kebun sawit yang terbilang luas, yakni mencapai 2,5 juta hektar.
Itulah tadi 5 deretan negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Melihat produksi CPO di Indonesia yang kian besar, tentunya kita berharap agar keberadaan kelapa sawit serta produksinya tetap berjalan lancar sehingga meningkatkan devisa negara.
0 Komentar